Surat Untuk Politikus
Tiadakah sebuah cerita untuk dapat kami dengarkan
Seni sebuah rasa kasihan dan iba
Tiadakah sebuah harapan yang dapat kami jadikan sebuah impian
Untuk persediaan makanan kami di esok hari
Tiadakah uang recehan mu yang dapat kau sisihkan untuk kami yang hina ini
Sebagai sebuah bekal dalam hari-hari kami yang akan datang
Dengan linangan air mata kami selalu memohon
Dengan sujud sembah kami selalu meminta dan mengadu
Tidakkah hatimu terketuk walau bagai suara sebuah peniti yang jatuh di tumpukan jerami
Yang sedikit mengobati rasa sakit dalam perjalanan hidup kami
Kami hanyalah sebagai orang yang tak di anggap di negeri ini
Kami memang hanya berperan sebagai pelengkap roda perjalanan hidup sebuah Negara berkembang
Karena kami hanya dipandang sebelah mata
Hanya dari pakaiaan compang-camping yang kami gunakan saat ini
Terasa hina bagi para pengguna safari di gedung merdeka disana
Sisishka sebagian uang hasil “kong-kalikong “ bagi keseharian hidup kami
Sedikit untuk memperhatikan nasib keluarga kami
Peduli dengan perkembangan pendidikan anak-anak kami
Masa depan si “anak kecil” yang bercita-cita menjadi presiden
Mencoba untuk memperbaiki kondisi Negara dan tanah kelahirannya
Beratus anak-anak pengecut berlomba-lomba berlari ke “sarang penyamun”
Gedung parlemen tempat berlangsungnya transaksi “nista”
Memperdalam saku-saku para “bandit-bandit jalanan”
Dengan uang-uang panas para pengejar kekuasaan
Akankah kau biarkan Negara ini jadi Negara korupsi dan miskin di dunia???
Seni sebuah rasa kasihan dan iba
Tiadakah sebuah harapan yang dapat kami jadikan sebuah impian
Untuk persediaan makanan kami di esok hari
Tiadakah uang recehan mu yang dapat kau sisihkan untuk kami yang hina ini
Sebagai sebuah bekal dalam hari-hari kami yang akan datang
Dengan linangan air mata kami selalu memohon
Dengan sujud sembah kami selalu meminta dan mengadu
Tidakkah hatimu terketuk walau bagai suara sebuah peniti yang jatuh di tumpukan jerami
Yang sedikit mengobati rasa sakit dalam perjalanan hidup kami
Kami hanyalah sebagai orang yang tak di anggap di negeri ini
Kami memang hanya berperan sebagai pelengkap roda perjalanan hidup sebuah Negara berkembang
Karena kami hanya dipandang sebelah mata
Hanya dari pakaiaan compang-camping yang kami gunakan saat ini
Terasa hina bagi para pengguna safari di gedung merdeka disana
Sisishka sebagian uang hasil “kong-kalikong “ bagi keseharian hidup kami
Sedikit untuk memperhatikan nasib keluarga kami
Peduli dengan perkembangan pendidikan anak-anak kami
Masa depan si “anak kecil” yang bercita-cita menjadi presiden
Mencoba untuk memperbaiki kondisi Negara dan tanah kelahirannya
Beratus anak-anak pengecut berlomba-lomba berlari ke “sarang penyamun”
Gedung parlemen tempat berlangsungnya transaksi “nista”
Memperdalam saku-saku para “bandit-bandit jalanan”
Dengan uang-uang panas para pengejar kekuasaan
Akankah kau biarkan Negara ini jadi Negara korupsi dan miskin di dunia???


Komentar
Posting Komentar