Kau Yang Terindah

Aku termenung mendengar nyanyian
Rembulan malam yang menyanyikan
Sebuah cerita cinta tentang kehadiran dirimu
Yang mendorong naluri hati ku
Untuk mengayunkan jemariku untuk berayun

Di atas kertas putih
Saksi bisu cinta yang dulu terjadi
Dengan tinta merah
Kucoba menulis sajak cintaku padamu
Kutumpahkan segala kata-kata dalam jiwaku
Yang bermuara dalam kolam hatiku
Yang kubiarkan semua hilang demi cintamu

Dengan tinta hitam
Kutulis sajak rindu dan sayang ku
Yang tak terlihat oleh pandangan mata
Yang penuh dengan dusta dan penghianatan
Yang akan terlihat oleh batin
Seorang dewi peri langit
Yang bersenandung merdu di taman bunga hatiku

Biarkan kesunyian ini yang menidurkanku
Jangan mencoba membangunkan ku dengan suara merdu mu
Biarkan aku terlelap bagai seorang bayi
Terlelap dalam mimpi dan kenangan masa lalu

Jauhkan “bara api”ini dari hadapanku
Begitu panas membakar hati dan jiwaku
Melepuh……dan terkelupas bersama bayang wajah mu
Selalu menghantui setiap perjalanan hidupku

Tinggalkan aku disini
Jangan paksa aku kembali ke lautan hatimu
Aku tiada dapat lagi mengarunginya
Takut untuk tenggelam dalam lautan hatimu

Aku tak sanggup melihatmu
Dengan pandangan yang tajam
Menyayat dan mengiris hatiku

Kumohon jangan kau lakukan itu
Pandang aku dengan tatapan dingin mu
Biarkan seperti tetesan salju di atas gunung batu
Yang mendinginkan hasrat kebencianku
Karena “KAU YANG TERINDAH”

Komentar

Postingan Populer