Bait Kenanganku
Hari ini aku hanya bisa termenung
Menatap layar putih dengan tatapan tajam dan kosong
Mencoba mencari tau apa yang sedang ada di dalam pikiran
Kenangan dan harapan yang dulu mungkin kini terngiang
Lama aku termenung
Tatapan masih sama tiada berubah
Perlahan air mata jatuh tiada tertahan
Membasahi bibir yang kering tak tersentuh
Ya...kenangan itu datang lagi
Kenangan yang melambungkan ku ke atas bintang
Dulu...iya dulu itu pernah terjadi
Berharap kebersamaan ini tak pernah terpisah
Jariku mulai mencoba menari diatas kotak kecil hitam
Merangkai kata melampiaskan pedih dan cerita indah di masa lalu
Menulis sajak-sajak cinta akan impianku di masa lalu
Yang dapat terwujud hanya lewat anganku pada tulisan ini
Bait per bait mulai tersusun dalam barisan yang rapi
Air mata juga kian beradu tiada mau kalah
Seakan tidak ingin mengakhiri
Mencurahkan seluruh sesak di dada
Khayalan ku mulai kembali ke masa lalu
Masa dimana dunia seakan milik berdua
Dua punjangga cinta menantikan masa bersama
Bersatu dalam satu daging dan darah
Kembali bait kutulis walau rasa sakit kian menusuk
Dalam...sangat dalam hingga batinku tidak dapat merasakan
Kumuntahkan semua kenangan dalam rangkaian kata
Agar berakhir seperti kisah cintaku
Perlahan sajak ku mulai terbayang
Maksud hati mulai terbaca
Umpatan dan ungkapan tertuang dalam sebuah kertas putih
Bertinta hitam dan berantakan
Berantakan seperti harapan yang ingin kita capai di masa lalu
Menatap layar putih dengan tatapan tajam dan kosong
Mencoba mencari tau apa yang sedang ada di dalam pikiran
Kenangan dan harapan yang dulu mungkin kini terngiang
![]() |
| Sumber Gambar: Canva |
Lama aku termenung
Tatapan masih sama tiada berubah
Perlahan air mata jatuh tiada tertahan
Membasahi bibir yang kering tak tersentuh
Ya...kenangan itu datang lagi
Kenangan yang melambungkan ku ke atas bintang
Dulu...iya dulu itu pernah terjadi
Berharap kebersamaan ini tak pernah terpisah
Jariku mulai mencoba menari diatas kotak kecil hitam
Merangkai kata melampiaskan pedih dan cerita indah di masa lalu
Menulis sajak-sajak cinta akan impianku di masa lalu
Yang dapat terwujud hanya lewat anganku pada tulisan ini
Bait per bait mulai tersusun dalam barisan yang rapi
Air mata juga kian beradu tiada mau kalah
Seakan tidak ingin mengakhiri
Mencurahkan seluruh sesak di dada
Khayalan ku mulai kembali ke masa lalu
Masa dimana dunia seakan milik berdua
Dua punjangga cinta menantikan masa bersama
Bersatu dalam satu daging dan darah
Kembali bait kutulis walau rasa sakit kian menusuk
Dalam...sangat dalam hingga batinku tidak dapat merasakan
Kumuntahkan semua kenangan dalam rangkaian kata
Agar berakhir seperti kisah cintaku
Perlahan sajak ku mulai terbayang
Maksud hati mulai terbaca
Umpatan dan ungkapan tertuang dalam sebuah kertas putih
Bertinta hitam dan berantakan
Berantakan seperti harapan yang ingin kita capai di masa lalu



Komentar
Posting Komentar